Doxing dan Dampaknya

Perkembangan teknologi terkhusus pada internet dan digital, memungkinkan data seseorang dapat tersebar dengan cepat. Hal ini dapat memberikan keuntungan, bahkan juga memberikan kerugian.

Keuntungannya bagi seseorang dan institusi/organisasi dengan adanya teknologi internet dapat membangun branding dengan efektif dan efisien. Sedangkan, kerugiannya data pribadi atau informasi penting dapat terkena doxing.

Apa itu Doksing/Doxing ?

Doksing, Doxing atau doxxing (Inggris), berasal dari kata “dox” yaitu Document. Doxing singkatan dari documment tracing. adalah sebuah tindakan berbasis internet untuk meneliti dan menyebarluaskan informasi pribadi seseorang atau institusi/organisasi secara publik tanpa persetujuan dan untuk konsumsi publik.

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi termasuk mencari basis data yang tersedia untuk umum, situs sosial media, meretas, dan rekayasa sosial.

Doksing ini bukan tindakan secara acak namun sengaja diniatkan dengan target tertentu.

Hal lain yang menjadikan tindakan doksing yaitu karena kecewa atau rasa kurang puas terhadap pribadi seseorang maupun institusi/organisasi.

Dampak Doksing/Doxing

Doxing dapat menyebabkan dampak yang sangat buruk bagi pribadi seseorang maupun institusi/organisasi.

Dampak doksing bagi pribadi seseorang yaitu dapat menjatuhkan nama baik yang akan berpengaruh buruk terhadap mental dan kehidupan seseorang. Bahkan, seseorang yang menjadi korban doxing akan mempengaruhi kesehatan fisiknya.

Dampak doksing bagi institusi/organisasi yaitu dapat menjatuhkan nama baik yang juga akan berpengaruh buruk terhadap citra dan jalannya institusi/organisasi. Bahkan, institusi/organisasi yang menjadi korban doxing akan menurunkan kepercayaan penggunanya.

Cara meminimalisir Doksing/Doxing

  • Selektif dalam memposting atau unggah : Pastikan tidak membagikan informasi pribadi apa pun yang sifatnya tidak untuk konsumsi publik, di media sosial atau situs web publik lainnya. Selain itu, perhatikan pengaturan privasi untuk setiap situs web dan sesuaikan dengan kebutuhan.
  • Batasilah visibilitas mesin pencari : Pastikan data pribadi atau data penting tidak muncul dalam hasil pencarian mesin pencari dengan membatasi jumlah informasi pribadi yang tersedia secara publik.
  • Gunakan kata sandi yang kuat : Gunakan kata sandi yang kuat untuk semua akun dan ubah secara berkala untuk membuatnya lebih sulit diretas. Penting juga untuk menggunakan otentikasi dua faktor, karena ini menambahkan lapisan keamanan ekstra.
  • Jangan sembarangan membuka email atau chatting : Jangan mudah tergiur dengan isi email yang diterima, bisa saja itu phising dan tidak membuka sembarangan file yang dikirim via chatting untuk menghidari dari malware.

Rujukan

You may also like...